Troli masih kosong

Hal yang Tidak Boleh Dilakukan pada Area Kewanitaan
Membersihkan Area Kewanitaan dengan Sabun
Banyak perempuan berpikir bahwa semakin bersih area kewanitaan, semakin baik. Namun, membersihkan Miss V dengan sabun biasa, terutama yang mengandung pewangi dan antibakteri kuat, justru bisa merusak keseimbangan pH alami.- pH alami Miss V adalah 3,8 – 4,5, sedangkan sabun biasa memiliki pH yang jauh lebih tinggi. Akibatnya, bakteri baik seperti Lactobacillus bisa mati, sehingga bakteri jahat lebih mudah berkembang.
- Bisa menyebabkan iritasi, gatal-gatal, dan keputihan abnormal.
- Meningkatkan risiko infeksi jamur dan bakteri, seperti vaginosis bakterialis atau infeksi jamur Candida.
Menggunakan Pantyliner Setiap Hari
Pantyliner memang praktis dan bisa membantu menjaga kebersihan celana dalam, tetapi memakai pantyliner setiap hari bisa menyebabkan area kewanitaan lembap dan memicu pertumbuhan bakteri dan jamur.- Pantyliner bisa menghambat sirkulasi udara dan membuat Miss V menjadi lebih lembab.
- Bahan kimia dalam pantyliner bisa memicu iritasi dan alergi pada kulit sensitif.
- Jika tidak sering diganti, bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri penyebab keputihan dan bau tak sedap.
7 Tips Mudah Menjaga Area Kewanitaan
1. Rutin Mengkonsumsi Yogurt
Yogurt kaya akan probiotik alami yang mengandung Lactobacillus, bakteri baik yang membantu menjaga keseimbangan flora di Miss V. Mengkonsumsi yogurt secara rutin bisa membantu:- Mengurangi risiko keputihan berlebihan dan infeksi jamur.
- Menjaga pH Miss V tetap seimbang dan mencegah pertumbuhan bakteri jahat.
- Meningkatkan sistem imun tubuh agar lebih tahan terhadap infeksi.
2. Cukupi Asupan Air Putih
Dehidrasi bukan hanya buruk untuk kulit dan tubuh, tetapi juga bisa menyebabkan Miss V menjadi lebih kering dan kurang sehat. Kekurangan cairan bisa membuat tubuh sulit membuang racun, yang akhirnya berdampak pada kesehatan organ intim. Pastikan untuk minum setidaknya 8 gelas air putih sehari agar tubuh tetap terhidrasi dan area kewanitaan tetap sehat.3. Hindari Makan Seafood Saat Menstruasi
Seafood seperti udang, cumi, dan ikan laut memang lezat, tetapi sebaiknya dikurangi saat menstruasi.- Makanan laut tinggi akan kandungan protein dan mineral tertentu yang bisa memperparah bau amis menstruasi.
- Bisa memicu peradangan, terutama jika tubuh sensitif terhadap seafood tertentu.
- Beberapa jenis seafood juga bisa memicu alergi dan gatal di area Miss V, terutama jika dikonsumsi berlebihan.
4. Gunakan Parfum Feminine Spray Beauty of Angel
Ingin Miss V tetap wangi dan segar sepanjang hari? Coba gunakan Feminine Spray Beauty of Angel! Produk ini dibuat khusus untuk area kewanitaan dengan formula yang:- Aman dan bebas alkohol sehingga tidak menyebabkan iritasi.
- Mengandung ekstrak bunga dan herbal alami untuk memberikan aroma segar yang tahan lama.
- Membantu mengontrol kelembaban dan mengurangi bau tidak sedap di area kewanitaan.
5. Pilih Celana Dalam Berbahan Katun
Bahan celana dalam sangat berpengaruh pada kesehatan Miss V. Hindari celana dalam dari bahan sintetis yang bisa menahan panas dan keringat. Sebagai gantinya, gunakan celana dalam berbahan katun yang:- Lebih menyerap keringat dan mencegah kelembaban berlebih.
- Memungkinkan sirkulasi udara yang baik, sehingga mengurangi risiko infeksi jamur.
- Lebih nyaman untuk dipakai sepanjang hari.

6. Jangan Menahan Buang Air Kecil
Sering menahan kencing karena malas ke toilet? Hati-hati, ini bisa menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) yang bisa berdampak buruk pada kesehatan Miss V. Buang air kecil secara teratur membantu:- Mengeluarkan bakteri dari saluran kemih, sehingga mencegah infeksi.
- Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
- Mencegah rasa nyeri atau anyang-anyangan akibat infeksi.
7. Jaga Pola Hidup Sehat dan Hindari Stres Berlebihan
Tahukah kamu bahwa stres bisa mempengaruhi keseimbangan hormon, yang akhirnya berimbas pada kesehatan Miss V? Stres berlebihan bisa menyebabkan- Keputihan yang tidak normal.
- Menstruasi yang tidak teratur.
- Menurunnya sistem kekebalan tubuh, yang membuat Miss V lebih rentan terhadap infeksi.