Seiring dengan perkembangan janin dalam tubuh, ibu hamil sering kali mengalami perubahan pada area tubuh mereka. Salah satu perubahan yang umum dialami adalah perubahan warna kulit, seperti hiperpigmentasi atau melasma. Meskipun penggunaan krim pemutih tampak sebagai solusi yang ampuh untuk masalah ini, tetapi penggunaan krim pemutih selama kehamilan dapat menimbulkan beberapa resiko tertentu. Berikut beberapa pertimbangan yang harus Anda ketahui sebelum menggunakan krim pemutih selama kehamilan berlangsung.
Penggunaan krim pemutih pada ibu hamil apakah aman?
Pertanyaan yang sering diajukan untuk produk krim pemutih, apakah aman untuk digunakan ibu hamil? Kebanyak krim pemutih mengandung bahan aktif seperti hidrokinon, asam azelaic, asam kojic dan retinoid. Beberapa dari bahan-bahan ini belum sepenuhnya diuji keamanannya pada ibu hamil, sehingga pengguna yang tidak tepat dapat menimbulkan resiko.
Resiko penggunaan krim pemutih pada ibu hamil
1. Penyerapan kulit
Bahan-bahan aktif dalam krim pemutih dapat diserap melalui kulit dan masuk ke dalam aliran darah. Ini berarti bahwa bahan-bahan tersebut dapat mencapai janin dan berpotensi membahayakan perkembangan janin.
2. Iritasi kulit
Kulit ibu hamil cenderung lebih sensitif selama kehamilan. Penggunaan krim pemutih yang mengandung bahan-bahan tertentu seperti hidrokinon atau asam retinoate dapat menyebabkan iritasi yang lebih parah selama kehamilan.
3. Hormonal fluktuasi
Kehamilan mengakibatkan perubahan hormon yang signifikan dalam tubuh ibu. Penggunaan krim pemutih yang mengandung hormon tertentu atau pengatur pigmentasi kulit dapat mengganggu keseimbangan hormon alami yang diperlukan untuk perkembangan janin yang sehat.
Pertimbangan penting sebelum menggunakan krim pemutih saat kehamilan
Sebagai ibu hamil, penting untuk mempertimbangan pilihan perawatan kulit Anda dengan cermat. Berikut adalah beberapa pertimbangannya,
1. Konsultasikan dengan dokter
Sebelum menggunakan krim pemutih dan produk perawatan kulit lainya selama kehamilan, selalu konsultasikan dengan dokter Anda. Dokter dapat memberikan nasihat yang paling sesuai dengan kondisi kulit maupun kandungan Anda.
2. Alternatif aman
Pertimabangkan alternatif seperti pelembab yang mengandung SPF untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang dapat memperburuk hiperpigmentasi. Maupun pertimbangkan produk-produk dengan kandungan bahan alami untuk alternatif krim pemutih Anda.
3. Perawatan setelah kehamilan
Jika masalah kulit berlanjut setelah kehamilan, Anda dapat mencari perawatan yang lebih intensif dan efektif setelah kehamilan, saat resiko terhadap janin sudah tidak ada lagi.
Kesimpulan
Meskipun sangat menggoda untuk menggunakan krim pemutih selama kehamilan untuk mengatasi masalah hiperpigmentasi, penting untuk mempertimbangkan resiko yang mungkin terkait dengan penggunaannya. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk memutuskan apakah menggunakan krim pemutih adalah pilihan yang aman selama kehamilan Anda. Lebih baik fokus dengan perawatan kulit yang aman dan terbukti efektif setelah kelahiran, selalu prioritaskan Kesehatan Anda dan janin Anda selama kehamilan.