Troli masih kosong

- Iritasi Kulit: Setelah proses cukuran, kulit di area ketiak menjadi lebih sensitif. Penggunaan underarm atau deodorant yang mengandung bahan kimia atau pewangi dapat menyebabkan iritasi dan sensasi terbakar pada kulit yang baru dicukur.
- Resiko Infeksi: Cukuran dapat menciptakan mikro luka kecil pada kulit, meningkatkan risiko infeksi bakteri. Penggunaan deodorant yang mengandung bahan kimia dapat memberikan media yang ideal bagi bakteri untuk berkembang, memperparah risiko infeksi.
- Bahan Kimia yang Merugikan: Banyak underarm atau deodorant mengandung bahan kimia seperti alkohol, pewangi, dan bahan pengawet. Penggunaan produk dengan bahan-bahan ini pada kulit yang baru dicukur dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi.
- Menghambat pertumbuhan bulu ketiak: Bulu ketiak tumbuh dari folikel rambut. Folikel rambut terletak di bawah lapisan kulit. Penggunaan underarm atau deodorant dapat menghambat pertumbuhan bulu ketiak dengan cara menutup folikel rambut.
Alternatif Setelah Cukuran:
- Menunggu Beberapa Jam: Beri waktu pada kulit untuk pulih setelah cukuran sebelum menggunakan underarm atau deodorant. Ini dapat membantu mengurangi risiko iritasi dan infeksi.
- Gunakan Produk Alami: Pilihlah underarm atau deodorant yang mengandung bahan-bahan alami, bebas dari pewangi sintetis, alkohol, dan bahan kimia keras lainnya.
- Aplikasi Lembut: Saat mengaplikasikan underarm atau deodorant, lakukan dengan lembut dan hindari menggosok produk secara kasar pada kulit yang baru dicukur.
- Alternatif Alami: Gunakan alternatif alami seperti bedak maizena atau minyak kelapa untuk membantu menjaga kebersihan dan kesegaran di area ketiak.
- Hindari Penggunaan pada Kulit yang Terluka: Jika terdapat iritasi, luka, atau lecet setelah cukuran, sebaiknya hindari penggunaan produk apapun hingga kulit sepenuhnya pulih.