Troli masih kosong

Apa Itu Obesitas?
Obesitas adalah kondisi medis di mana seseorang memiliki kelebihan lemak tubuh yang berpotensi membahayakan kesehatan. Biasanya, obesitas diukur menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT), yang dihitung berdasarkan berat badan dan tinggi badan seseorang. IMT di atas 30 umumnya dianggap sebagai indikator obesitas. Namun, pengukuran ini hanya memberikan gambaran umum; distribusi lemak tubuh juga memainkan peran penting. Obesitas seringkali diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara kalori yang dikonsumsi dan kalori yang dibakar. Faktor-faktor seperti pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, genetika, serta gangguan hormon dapat meningkatkan resiko seseorang mengalami obesitas. Tidak hanya itu, aspek psikologis seperti stres dan depresi juga dapat memicu kebiasaan makan berlebih.7 Dampak Obesitas
Obesitas bukan hanya sekedar kelebihan berat badan, tetapi juga dapat memicu berbagai dampak negatif pada kesehatan fisik, mental, dan kualitas hidup seseorang. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai 7 dampak obesitas, termasuk salah satu yang jarang disadari, yaitu bau badan yang tidak sedap.1. Risiko Penyakit Jantung dan Stroke
Obesitas meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL), trigliserida, dan tekanan darah, yang semuanya menjadi faktor utama penyakit jantung. Penumpukan lemak di pembuluh darah (aterosklerosis) dapat mempersempit arteri, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.2. Diabetes Tipe 2
Peningkatan lemak tubuh, khususnya di area perut, dapat menyebabkan resistensi insulin, yaitu kondisi di mana tubuh tidak lagi merespons hormon insulin dengan baik. Akibatnya, kadar gula darah meningkat dan risiko diabetes tipe 2 melonjak. Penyakit ini seringkali memerlukan pengobatan jangka panjang dan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan ginjal, mata, dan saraf.3. Masalah Pernapasan
Orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi mengalami sleep apnea, yaitu gangguan tidur yang menyebabkan napas terhenti sementara. Hal ini terjadi karena lemak berlebih di sekitar leher dapat menekan saluran napas. Selain itu, obesitas juga dapat memperparah asma dan menurunkan kapasitas paru-paru.4. Gangguan Psikologis dan Emosional
Obesitas sering kali dikaitkan dengan penurunan rasa percaya diri, kecemasan, dan depresi. Stigma sosial terhadap obesitas juga dapat menyebabkan seseorang merasa dikucilkan atau tidak dihargai, yang pada akhirnya memengaruhi kualitas hidup dan hubungan sosial mereka.5. Risiko Kanker Tertentu
Obesitas dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara (pada wanita pascamenopause), usus besar, rahim, dan pankreas. Hal ini diduga karena peradangan kronis dan gangguan hormon yang diakibatkan oleh lemak tubuh berlebih.
6. Osteoarthritis dan Nyeri Sendi
Berat badan berlebih memberikan tekanan ekstra pada sendi, terutama lutut, pinggul, dan punggung. Akibatnya, tulang rawan di sendi lebih cepat aus, sehingga meningkatkan risiko osteoarthritis. Kondisi ini menyebabkan nyeri kronis dan keterbatasan gerak, yang dapat memperburuk gaya hidup seseorang.7. Bau Badan yang Tidak Sedap
Salah satu dampak obesitas yang sering diabaikan adalah peningkatan bau badan. Hal ini terjadi karena:- Produksi keringat berlebih: Orang dengan obesitas cenderung memiliki lebih banyak lipatan kulit yang menjadi area lembab, tempat bakteri berkembang biak.
- Perubahan hormon: Obesitas dapat mempengaruhi hormon tubuh, yang dapat memperkuat bau badan.
- Kesulitan menjaga kebersihan: Lipatan kulit yang banyak membuat pembersihan area tertentu lebih sulit, sehingga risiko infeksi kulit dan bau tidak sedap meningkat.